Inspired By : Dr. Kartika
Dwiyani, SpTHT-KL
Pernahkan telinga Anda kemasukan air saat mandi atau berenang, kemudian
ditetesi air lagi supaya airnya keluar? Cara tersebut ternyata berpotensi
menimbulkan masalah serius pada telinga.
Apalagi ada dua kondisi di mana telinga tidak boleh kemasukan air: Adanya
radang pada liang telinga dan kebocoran liang telinga.
Lantas bagaimana solusi terbaik bila telinga kemasukan air?
Telinga terdiri dari tiga bagian. Pertama, telinga luar yang terdiri dari daun
telinga, liang sampai gendang telinga. Kedua, telinga tengah berupa ruangan
kecil di balik gendang telinga yang terdapat saluran penghubung ke hidung
bagian belakang. Ketiga, telinga dalam adalah bagian yang tertutup dari dunia
luar, berisi organ saraf pendengaran dan keseimbangan.
Liang telinga sendiri adalah suatu saluran buntu yang sedikit berkelok
membentuk huruf S, yang di ujung buntunya adalah gendang telinga. Dalam keadaan
gendang telinga normal, satu-satunya pintu keluar dari liang telinga melalui
lubang liang telinga.
Pasien yang pernah didiagnosis menderita kebocoran gendang telinga, harus
menghindari masuknya air ke dalam telinga, baik disengaja ataupun tidak, Jika air masuk dan terperangkap dalam ruangan telinga tengah akan menyebabkan
terjadinya infeksi (congek). Tersumbatnya air di dalam telinga bisa membahayakan
karena air dapat masuk ke dalam tengah telinga dan bisa menjadi tempat tumbuh
kuman.
Jika ini sudah terjadi, tambahnya, maka harus segera memeriksakan diri ke
dokter untuk pengobatan.
Untuk orang dengan gendang telinga normal namun kemasukan air, berikut dua
solusi aman dari :
1. Memiringkan telinga ke arah yang sakit, sehingga
diharapkan air dapat keluar sesuai gerakan gravitasi.
2. Dapat pula dibantu dengan menarik daun telinga ke
belakang atau menekan-nekan lubang telinga. Harapannya, air yang terperangkap
di dalam liang telinga dapat keluar.
Jangan memasukkan air lagi hanya demi “menolong”
telinga yang kemasukkan air. Sebab, kebiasaan tersebut justru membahayakan
kesehatan telinga seperti:
1. Dapat menyebabkan infeksi yang lebih berat. Sebagai
contoh, jika memasukkan air ke dalam telinga, sedangkan telinga dalam keadaan
iritasi atau radang, maka air akan menambah kelembapan liang telinga dan
menjadi media yang baik untuk tumbuhnya bakteri dan jamur di liang telinga.
2. Memasukkan air ke dalam telinga dalam kondisi gendang
telinga yang bocor akan memicu terjadinya infeksi. Alhasil akan keluar cairan
dari telinga yang dikenal sebagai congek.
3. Memasukkan air ke dalam telinga yang mengandung zat-zat
iritan atau mengandung kuman malah akan menyebabkan iritasi dan infeksi
lebih lanjut.
4. Memasukkan air ke dalam telinga dengan suhu yang terlalu
panas atau dingin, dapat memicu timbulnya vertigo (pusing berputar) karena
rangsangan pada organ keseimbangan di dalam telinga.
Sebagian besar keluhan
kemasukan air dalam telinga sebenarnya dapat sembuh dalam waktu sesaat. Karena
air mudah menguap melalui lubang telinga. Bila keluhannya menetap, perlu dicurigai adanya kelainan. Penyebab terbanyak
adalah akibat mengembangnya kotoran telinga, sehingga memenuhi liang telinga
yang mengganggu pendengaran si pasien, Segeralah periksa jika keluhan kemasukan air setelah berenang
bersifat menetap. Pada kondisi kotoran telinga mengembang, dokter baru akan
menyemprotkan air ke dalam telinga pasien untuk pembersihan. Air yang
dimasukkan diharapkan dapat menciptakan tekanan yang mendorong kotoran keluar
dari liang telinga.
Sebelum melakukan tindakan tersebut, dokter akan memeriksa keadaan liang
telinga sebelumnya. Tujuannya untuk menilai apakah kondisi telinganya aman
untuk dimasukkan air untuk pembersihan atau tidak. Air yang dimasukkan biasanya mengandung antiseptik, dan suhunya harus sesuai
dengan suhu tubuh.
SEMOGA BERMANFAAT
Tidak ada komentar:
Posting Komentar